Return to site

Jangan Beli Souvenir Ini Kalau Tidak Mau Ditertawakan Warga Lokal

souvenir-murah

Ketika traveling ke luar negeri, kita sering kali membeli suvenir khas dari negara itu. Melainkan pelajari dahulu faktanya, salah-salah kau ditertawakan warga lokal lho!

Tamasya ke luar negeri, banyak turis yang berkeinginan menikmati berkegiatan seperti warga lokal atau membeli suvenir khas dari negara itu seperti flashdisk kartu, gantungan kunci, dll. Melainkan apabila kita tak tahu fakta di baliknya, warga lokal justru akan menertawakan kita lho traveler.

Berikut hal-hal yang dapat membikin kau ditertawakan warga lokal:

1. Beli jam mahal di Swiss

Swiss memang diketahui sebagai negara produsen jam paling top di dunia. Banyak merk jam mewah yang berasal dari Swiss. Ucap saja Rolex, Hublot, Breitling, Tag Hauer, sampai Audemars Piguet diciptakan di sini.

Melainkan beli jam mewah ini lantas di Swiss yakni hal yang tak dapat dimengerti oleh warga lokal di sana. David Mirabella yang absah Swiss, yakni salah satunya "Aku sesekali berdaya upaya, kenapa turis jauh-jauh datang ke Swiss buat membeli jam-jam ini. Meskipun mereka dapat membeli jam yang sama di Hong Kong, Tokyo, atau malah Sao Paolo. Ada banyak barang mewah yang dapat dibeli tanpa kau mesti traveling ke negara asalnya," kata David seperti dikutip dari The Sun.

2. Beli topi sombrero di Spanyol

Turis yang tamasya ke Spanyol, awam membeli souvenir topi sombrero, topi lebar yang terbuat dari jerami dengan warna-warni yang khas. Ternyata, suvenir yang sering kali dibeli turis ini salah kira. Berdasarkan Paula Llanguas, warga lokal Spanyol, topi sombrero ini bukan berasal dari negaranya, namun dari Meksiko.

"Meksiko dan Spanyol memang berbincang-bincang bahasa yang sama. Aku dapat paham apabila turis membeli montera, topi torero yang klasik. Melainkan seandainya beli topi sombrero dari Meksiko?," ujar Paula heran.

3. Beli street food di India

Turis yang tamasya ke India, pasti berminat untuk mencoba street food yang banyak dipasarkan di pinggir-pinggir jalan. Terlepas dari soal higienitas, secara rasa street food ini menarik untuk dicoba, terlebih oleh turis-turis bule.

Masalahnya yakni, berdasarkan Kirtana Gopakumar, salah satu warga India, makanan India dari sananya telah bercita rasa pedas. Sepatutnya turis-turis itu bilang ke penjual, seandainya ia mengorder yang tak pedas.

"Memandang turis-turis ini kepedasan lalu minum air, hingga mengeluarkan sumpah serapah sungguh sungguh-sungguh menghibur. Ini India bung, kami menjadikan makanan pedas. Rekomendasi aku? senantiasa sertakan artikel 'not spicy' pada tiap-tiap menu yang kau pesan," kata Kirtana.

4. Beli air suci di Israel

Tamasya ke Israel, turis-turis sering kali membeli 'Holy Water' alias air suci dalam kemasan botol. Air suci ini diandalkan berasal dari Sungai Jordan, daerah dimana Yesus dibaptis.

Melainkan berdasarkan Eial Teomy, salah satu warga lokal Israel, suvenir ini sungguh menggelikan. Soalnya kita tak dapat menentukan apakah air kemasan hal yang demikian betul-betul air suci atau tak.

"Satu botol kemasan air suci dari Holy Land dipasarkan US$ 10 (Rp 137 ribu). Air ini apakah berasal dari Sungai Jordan atau dari air keran, kita tak dapat menentukan. Kau dapat membikin botol air sucimu sendiri, tinggal ambil botol kosong lalu isilah dengan air dari Sungai Jordan, jadi deh," ungkap Teomy.

5. Beli bra dari batok kelapa di Hawaii

Terakhir yakni turis sering kali membeli satu set bra dari batok kelapa serta rok rumbai-rumbai yang terbuat dari rumput khas Hawaii. Ilustrasi itulah yang lekat dengan gadis-gadis absah Hawaii.

Melainkan faktanya yakni, betul zaman dahulu orang-orang Hawaii mengenakan rok rumbai-rumbai dari rumput. Melainkan soal bra dari batok kelapa? Itu sama sekali bukan baju warga absah Hawaii, namun cuma ilustrasi tokoh-tokoh animasi saja. Setidaknya seperti itu berdasarkan Martin Bayer, salah satu warga Hawaii.

"Ya, orang absah Hawaii dahulu pernah mengenakan rok rumbai-rumbai dari rumput. Melainkan seandainya bra dari batok kelapa itu karangan belaka. Aku sejujurnya tak tahu kenapa ada orang yang berkeinginan membeli suvenir baju seperti ini, namun nyatanya banyak turis yang membelinya hampir di tiap-tiap penjuru Waikiki," sebut Bayer.